Kerangka Karangan- Pengertian, Manfaat, Bentuk, Pola, dan Langkahnya- Hallo sahabat pembaca yang budiman, pada kesempatan yang berbahagia kali ini kita akan membahas mekalah tentang Kerangka Karangan- Pengertian, Manfaat, Bentuk, Pola, Langkah dan Contohnya lengkap. Untuk itu mari langsung saja kita simak uraian matetrinya dibawah berikut ini! Pengertian Kerangka Karangan Fungsi dari Kerangka Karangan Manfaat dari Kerangka Karangan Agar suatu Karangan Dapat Tersusun Secara Teratur Untuk Memudahkan bagi Penulis dalam Menciptakan Suatu Klimaks yang Berbeda – Beda Untuk Menghindari Penggarapan Sebuah topik Hingga Dua Kali bahkan Lebih Dapat Memudahkan bagi Penulis untuk Mendapatkan Materi Pembantu Kriteria dari Karangka Karangan Bentuk – Bentuk suatu Kerangka Karangan one. Bentuk yang Berdasarkan Perumusan Teksnya Kerangka Kalimat Kerangka Topik Gabungan diantara suatu Kerangka Kalimat dan juga Kerangka Topik 2. Berdasarkan sebuah Bentuk Karangan Karangan Deskripsi Karangan Narasi Karangan Eksposisi Karangan Argumentasi Karangan Persuasi 3. Berdasarkan pada Rinciannya Kerangka Karangan yang Sementara Kerangka Karangan yang Formal Pola Penyusunan sebuah Kerangka Karangan Pola Alamiah Pola Logis Langkah-Langkah dalam Menyusun sebuah Kerangka Karangan Syarat suatu Kerangka Karangan yang Baik Kerangka Karangan Atau Intisari Sebuah Karangan Disebut Pengertian Kerangka Karangan Pengertian kerangka karangan ialah suatu rencana yang teratur mengenai sebuah pembagian dan penyusunan suatu gagasan. Untuk jenis kerangka karangan yang belum mencapai final maka bisa di sebut dengan outline sementara atau garis besar untuk sementara, sedangkan untuk kerangka karangan yang mana sudah tersusun rapi dan juga lengkap, maka biasa disebut dengan outline final. Kerangka karangan ialah suatu rencana kerja yang mana memuat semua garis – garis besar daripada suatu karangan ataupun suatu tulisan yang akan kita tulis atau kita bahas dengan suatu susunan yang sistematis dari sebuah pikiran-pikiran utama dan suatu pikiran-pikiran penjelas yang mana akan menjadi suatu pokok pada tulisan. Fungsi dari Kerangka Karangan Ada beberapa macam dari fungsi kerangka karangan ini, yakni di antaranya adalah sebagai berikut Untuk memudahkan tentang pengendalian sebuah variabel Untuk memperlihatkan suatu pokok bahasan, sub – sub suatu bahasan karangan dan untuk memberikan suatu kemungkinan perluasan bahasan tersebut yang mana sehingga bisa memungkinkan para penulis bisa menciptakan suasana yang kreatif sesuai dengan sebuah variasi yang bisa diinginkan. Untuk mencegah terjadinya suatu pembahasan yang dapat keluar dari sasaran yang telah dirumuskan di dalam suatu topik, judul, tujuan, masalah, dan suatu kalimat pada tesis Untuk memudahkan para penulis dalam menyusun sebuah karangan dengan secara menyeluruh Untuk mencegah suatu ketidaklengkapkan didalam bahasan Untuk mencegah sebuah pengulangan pembahasaan sebuah ide Manfaat dari Kerangka Karangan Ada beberapa manfaat bagi para penulis ketika menggunakan sistem kerangka karangan. Beberapa manfaat tersebut adalah sebagai berikut Agar suatu Karangan Dapat Tersusun Secara Teratur Suatu karangan apabila di susun dengan di awali dengan sebuah kerangka karangan, maka penulis akan bisa melihat sekilas mengenai wujud suatu gagasan sehingga bisa memastikan apakah susunan dan hubungan suatu timbal balik antara suatu gagasan – gagasan itu sudah tepat atau belum. Untuk Memudahkan bagi Penulis dalam Menciptakan Suatu Klimaks yang Berbeda – Beda Dengan adanya kerangka karangan, maka bisa menyusun atau mengaturnya secara sedemikian rupa hingga terciptalah suatu klimaks yang berbeda – beda yang bisa memikat hati perhatian para pembaca. Untuk Menghindari Penggarapan Sebuah topik Hingga Dua Kali bahkan Lebih Kerangak karangan bisa di gunakan sebagai outline yang dapat menghindari dari pengulangan suatu garapan tulisan yang mana bisa membuang waktu dan tenaga serta fikiran. Dapat Memudahkan bagi Penulis untuk Mendapatkan Materi Pembantu Perincian yang ada di dalam kerangka karangan akan memudahkan bagi penulis dalam mencari suatu information atau fakta untuk memperjelas dan bisa untuk membuktikan pendapt – pendapatnya. Kriteria dari Karangka Karangan Jika ingin menyusun sebuah kerangka karangan yang baik, maka penulis harus memperhatikan beberapa kriteria berikut ini yaitu Memakai sebuah bentuk kerangka yang standar Memakai suatu inden atau liurus dengan secara konsisten, serta tidak mengombinasikan suatu bentuk-bentuk tersebut dengan secara bersamaan di dalam sebuah susunan kerangka karangan Memakai sistem penomoran secara konsisten yaitu angka desimal, angka romawi, kombinasi dari angka romawi, angka dan angka arab Pada tiap judul bab bisa diberi sebuah nomor dengan secara konsisten Pada tiap subbab bisa diberi nomor dengan secara konsisten, Pada tiap unsur subbab dapat diberi nomor dengan secara konsisten, Pada tiap detail unsur dapat diberikan nomor dengan secara konsisten Suatu penomoran tidak perlu melebihi dari empat angka digit Sebuah kerangka karangan tidaklah sama dengan daftar isi berbeda. Bentuk – Bentuk suatu Kerangka Karangan Dibawah ini ada beberapa bentuk – bentuk dari suatu kerangka karangan, diantaranya adalah sebagai berikut one. Bentuk yang Berdasarkan Perumusan Teksnya Hal ini terdiri dari Kerangka Kalimat Kerangka pada kalimat ini dapat memakai suatu kalimat deklaratif yang mana lengkap dalam merumuskan sebuah topik, sub topik dan juga sub – sub topik. Kerangka Topik Langkah – langkah dalam penyusunan kerangka topik ialaha sebagai berikut Di mulai dari suatu perumusan sebuah tesis dengan lengkap Menyusun seluruh pokok – pokok utama dan juga pokok – pokok bawahan dengan hanya mencantumkan topiknya saja Dalam penyusunan dengan menggunakan kata ataupun frasa Gabungan diantara suatu Kerangka Kalimat dan juga Kerangka Topik Sebuah kerangka karangan yang bisa menggabungkan antara suatu kerangka kalimat dan suatu kerangka topik. Pada kerangka karangan yang mencakup sebuah kalimat berita dan sub-sub pada bagian maupun pada pokok-pokok yang utama dan pada pokok-pokok pada bawahan. 2. Berdasarkan sebuah Bentuk Karangan Yakni terdiri dari sebagai berikut Karangan Deskripsi Yaitu sebuah bentuk karangan seperti novel, laporan, cerpen ataupun berita. Pengertian deskripsi ialah sebuah tulisan yang bisa menggambarkan suatu objek rupa, pengamatan, sifat corak atau rasa yang bisa melukiskan sebuah perasaan. Karangan Narasi Karangan narasi ini secara sederhana dapat di kenal sebagai suatu cerita, peristiwa atau juga suatu kejadian di dalam satu urutan sebuah waktu yang mana ada tokoh yang menghadapi suatu konflik yang berisikan tentang suatu fakta atau suatu fiksi. Karangan Eksposisi Karangan eksposisi ialah sebua karangan yang memberikan sebuah informasi, penjelasan, keterangan dan suatu pemahaman kepada para pembaca yang bisa di temui dalam suatu tulisan edotorial, petunjuk, esai, dan tulisan ulasan yang mana bisa didasarkan pada suatu perincian yang khusus dan juga cermat, penggunaan contoh dan penalaran Karangan Argumentasi Adalah suatu karangan yang bertujuan untuk bisa meyakinkan orang, dan membuktikan tentang pendapat atau pendirian pribadi dalam menunjang sebuah topik yang bisa memberikan sebuah penjelasan dan fakta yang paling tepat Karangan Persuasi Pada karangan persuasi ini memiliki tujuan untuk mempengaruhi para pembaca untuk berbuat mengenai sesuatu. 3. Berdasarkan pada Rinciannya Yakni terdiri dari sebagai berikut Kerangka Karangan yang Sementara Yang di maksud dari kerangka karangan sementara adalah sebuah alat bantu atau penuntun suatu tulisan agar dapat lebih terarah. Serta bisa menjadi suatu dasar dalam suatu penelitian. Kerangka karangan ini tidak perlu disusun secara terperinci sebab sifatnya yang hanya sementara. Kerangka Karangan yang Formal Kerangka karangan formal adalah kebalikan dari kerangka karangan sementara. Karangan ini biasanya timbul dari sebuah penimbangan bahwa topik yang mana akan digarap adalah bersifat sangat kompleks Didalam proses perencanaan sebuah karangan formal ini dapat mengikuti sebuah prosedur yang sama yakni seperti pada kerangka karangan non-formal. Pola Penyusunan sebuah Kerangka Karangan Ada beberapa poin mengenai pola dari penyusunan sebuah kerangka karangan yaitu sebagai berikut Pola Alamiah Pola alamiah ialah sebuah urutan unit-unit of measurement suatu kerangka karangan yang sesuai dengan suatu keadaan yang nyata pada alam, sebab itu adalah susunan alamiah yang didasarkan pada tingkat ketiga ataupun keempat dimensi ddi alam sebauh kehidupan manusia Pola Logis Pola logis ini menggunakan sebuah endakatan yang berdasarkan dengan jalan pikiran atau cara berfikir manusia yang mana selalu mengamati sesuatu yang berdasarkan logika. Langkah-Langkah dalam Menyusun sebuah Kerangka Karangan Ada beberapa langkah – langkah dalam menyusun sebuah kerangka karangan, yaitu sebagai berikut Menentukan sebuah tema dan judul Mengumpulkan beberapa bahan Menyeleksi tentang Bahasa yang akan digunakan Membuat suatu Kerangka Mengembangkan sebuahKerangka Karangan Syarat suatu Kerangka Karangan yang Baik Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang baik, maka kita harus memperhatikan beberapa syaratnya yaitu sebagai berikut Dalam tesis atau pengungkapan, maka maksudnya harus yang jelas. Maka, pilihlah sebuah topik yang mana merupakan suatu hal yang di anggap khas, selanjutnya tentukanlah tujuan yang jelas. Kemudian buatlah tesis atau pengungkapan suatu masksud. Pada tiap unit hanya bisa mengandung satu gagasan saja. Haruslah memakai sebuah simbol yang bisa konsisten. Demikianlah pembahasan makalah tentang Kerangka Karangan. Semoga bermanfaat ya …. Baca juga Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli Contoh Cerita Fiksi Contoh Soal Ipa Kelas 9 Semester 1 Kurikulum 2013 Struktur Hati Struktur dan Fungsi Sendi
Berikutadalah pola penyusunan kerangka karangan yang baik antara lain sebagai berikut: 1. Pola Alamiah. Pola alamiah merupakan pola suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat dimensi dalam kehidupan manusia : atas - bawah, melintang
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Karangan?Mungkin anda pernah mendengar kata Karangan? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, langkah, syarat, unsur, fungsi, manfaat, jenis, pola, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Karangan Karangan merupakan sebuah hasil pikiran atau ungkapan perasaan seseorang ke dalam bentuk tulisan yang kemudian dijadikan sebagai sebuah karya tulis yang mengungkapkan fikiran atau gagasan pengarang berdasarkan tujuan serta kesatuan yang utuh. Berikut adalah pengertian karangan menurut para ahli antara lain sebagai berikut 1990 Menurut Widyamartaya mengatakan bahwa mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh pengarang. 2. Sirait, dkk 19851 Menurut Sirait karangan merupakan setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Menurut Keraf karangan merupakan bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami. 4. Finoza 2004 192 Menurut Finoza mengemukakan karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan mengulas topik dan tema tertentu. Menurut Tarigan menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca Ciri-Ciri Karangan Berikut adalah ciri-ciri karangan diantaranya yaitu Jelas serta mudah dipahami pembaca Memiliki kesatuan yang baik, maksundya tiap-tiap kalimat penjelasnya logis serta juga mendukung ide utama paragraf. Memiliki organisasi yang baik, maksundya tiap-tiap kaliamat tersusun dengan urut serta logis. Efisien atau Ekonomis, Keefisienan ini dibutuhkan pembaca supaya lebih mudah menangkap isi dalam karangan. Menggunakan bahasa yang mudah diterima serta dipahami pembaca. Langkah -Langkah Membuat Karangan Adapun beberapa langkah-langkah dalam membuat karangan antara lain yakni Menentukan tema karangan maka akan lebih mudah bagi kita merancang atau membuat kerangka tulisan. Mengumpulkan ide atau bahan karangan mengembangkan isi karangan, bagaimana suatu karangan disusun melalui ide-ide. Menyusun kerangka karangan dapat memudahkan dalam menulis dan mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas. menyusun kerangka mula-mula merumuskan tema ata judul tulisan, mengumpulkan bahan, menyeleksi bahan tulisan, dan mengembangkan kerangka tersebut Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang sebenarnya artinya memperluas topik yang telah ditentukan. Memberi nama karangan atau judul karangan nama atau judul karangan harus bisa mewakili tulisan tersebut secara keseluruhan. Ambillah kata kunci dari tema, isi, dan fokus tulisan Anda dan kemudian susunlah kata kunci tersebut menjadi sebuah judul. Syarat Kerangka Karangan yang baik Berikut adalah syarat kerangka karangan yang baik antara lain sebagai berikut Pertama adalah Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan masksud. Kedua, Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersbut harus dirinci. Ketiga, Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas. Keempat, Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. Unsur-Unsur Karangan Berikut adalah unsur-unsur karangan antara lain sebagai berikut 1. Gagasan Gagasan merupakan suatu pendapat, pengalaman atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang. 2. Tuturan Tuturan merupakan bentuk pengungkapan gagasa sehingga dapat dipahami pembaca dan kepustakaan. 3. Tatanan Tatanan merupakan pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas aturan dan teknik. 4. Wahana Wahana merupakan sarana pengatar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa-kata, gramatika dan retorika. Fungsi kerangka karangan Berikut adalah fungsi kerangka karangan anatara lain sebagai berikut Untuk memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis Untuk memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan Untuk membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting Untuk memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis Untuk memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahannya Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang hendak dibahasnya di dalam suatu karangan yang hendak digarap Manfaat Kerangka Karangan Supaya dapat menyusun karangan secara teratur. Agar dapat mempermudah pembahasan tulisan. Agar dapat menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal. Supaya dapat menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih Jenis-Jenis Karangan Berikut terdapat jenis-jenis karangan antara lain yaitu Jenis Karangan Berdasarkan Sifatnya 1. Karangan Fiksi Karangan fiksi merupakan jenis karangan berdasarkan sifatnya yang ditulis berdasarkan sisi imajinatif pengarang. 2. Karangan Nonfiksi Karangan nonfiksi merupakan jenis karangan yang termasuk berdasarkan sifatnya karna ditulis berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi Jenis Karangan Berdasarkan Bentuk Dan Tujuannya 1. Karangan Deskripsi Karangan Deskripsi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang menggambarkan sesuatu sehingga pembaca seolah-olah bisa melihat atau merasakan objek tersebut. Ciri-ciri karangan deskripsi, diantaranya Menggambarkan sesuatu Memberikan kesan pada pembaca tentang sesuatu yang di deskripsikan Penulisnya selalu bersikap objektif 2. Karangan Narasi Karangan Narasi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang menceritakan kejadian atau peristiwa, sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa tersebut. Ciri-ciri karangan narasi, diantaranya yaitu Adanya pelaku pada peristiwa atau kejadian tersebut Disajikan dengan urutan waktu dari awal hingga akhir Berisi rangkaian kejadian 3. Karangan Eksposisi Karangan Eksposisi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang memberikan penjelasan atau memaparkan sejumlah pengetahuan ataupun informasi secara lebih jelas dan lebih rinci. Dalam karangan ini terdapat fakta dan data yang mendukung, sehingga semakin memperjelas informasi tersebut. Ciri-ciri karangan eksposisi, diantaranya yaitu Memberikan dan menjelaskan informasi agar pembaca bisa mengetahui dan memahaminya Memberikan sesuatu kepada pembaca sesuai fakta Memberikan analisis secara objektif terhadap fakta Menunjukan proses dari peristiwa yang terjadi 4. Karangan Argumentasi Karangan Argumentasi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran, sehingga pembaca bisa mempercayai kebenaran tersebut, sehingga karangan ini harus ada data dan fakta yang mendukung. Ciri-ciri karangan argumentasi diantaranya yaitu Meyakinkan pembaca tentang gagasan/pemikiran sehingga gagasan tersebut dipercaya dan diakui pembaca. Dilengkapi fakta, data dan kelengkapan lainnya untuk membuktikan gagasan tersebut. Dalam memberikan gagasan, penulis selalu berusaha mengubah sikap dan pandangan pembaca. 5. Karangan Persuasi Karangan persuasi merupakan jenis karangan berdasarkan bentuk dan tujuan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca melakukan seperti apa yang dikatakan penulis dalam karangannya. Agar pembaca dapat terpengaruh pada karangan persuasi tersebut harus ada data dan fakta yang mendukung. Ciri-ciri karangan persuasi, diantaranya yaitu Berisi bujukan dan bersifat mengajak untuk berbuat sesuai yang dikatakan penulis pada karangan Terdapat data yang mendukung kebenaran karangan Menarik perhatian untuk dibaca Pola Penyusunan Kerangka Karangan Berikut adalah pola penyusunan kerangka karangan yang baik antara lain sebagai berikut 1. Pola Alamiah Pola alamiah merupakan pola suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat dimensi dalam kehidupan manusia atas – bawah, melintang – menyebrang, sekarang – nanti, ,dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya. Oleh sebab itu susunan alamiah dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu a. Urutan waktu atau urutan kronologis Urutan waktu merupakan suatu pola yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. berdasarkan kronologinya peristiwa yang satu dengan yang lainya Contohnya Topik riwayat hidup seorang penulis asal usul penulis pendidikan si penulis kondisi kehidupan penulis keinginan penulis karir penulis b. Urutan ruang sposial Urutan ruang merupakan pola berdasarkan suatu landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif . Contohnya Topik hutan yang sering mengalami kebakaran Di daerah Kalimantan Di daerah Sulawesi Di daerah Sumatra c. Topik yang ada Urutan topik merupakan suatu pola untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap pada bagian tertentu, mau tidak mau bagian-bagian itu harus di jelaskan berturut–turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian–bagiannya itu. 2. Pola Logis Pola logis merupakan suatu pola yang memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika. Berikut adalah macam-macam pola logis a. Urutan klimaks dan anti klimaks Urutan Klimaks merupakan ssuatu pola yang didasarkan pada pola logis yang timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Contoh Topik turunnya Suharto Keresahan masyarakat Merajalela nya praktek KKN Keresahan masyarakat Kerusuhan social Tuntutan reformasi menggema b. Urutan kausal Urutan kausal merupakan jenis pola logis yang mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya. Contoh Topik krisis moneter melanda tanah air Tingginya harga bahan pangan Penyebab krisis moneter Dampak terjadi krisis moneter Solusi pemecahan masalah krisis moneter c. Urutan pemisahan masalah Urutan pemisahan masalah merupakan pola logis yang di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut. Contoh Topik virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya Apa itu virusH1N1 Bahaya virus H1N1 Cara penanggulangannya 3. Urutan umum-khusus Urutan Umum-Khusus terjadi apabila suatu masalah yang dimulai dari suatu kelompok kecil disebut urutan umum-khusus, tetapi sebaliknya apabila persoalan itu memaparkan peristiwa dari kelompok kecil sehingga menelusuri kelompok besar disebut khusu-umum Contoh Topik pengaruh internet Para pangguna internet Anak Remaja Dewasa Manfaat internet Media Informasi Bisnis Jaringan Sosial 4. Urutan familitas Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi. 5. Urutan akseptabilitas Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca Contoh Karangan Liburan Kerumah Nenek Liburan sekolah merupakan hari-hari yang sangat aku tunggu setiap 6 bulan sekali. Aku sangat gembira ketika liburan datang karena aku dapat mengunjungi nenek ku di desa. Aku memang sudah terbiasa setiap liburan sekolah aku memilih untuk menemani nenek ku. Hari itu adalah hari minggu setelah hari sabtunya aku bagi rapor sekolah aku langsung pergi kerumah nenek bersama ayahku. Ibu tidak ikut karena adik sedang sakit waktu itu sehingga aku dan ayahku pergi berdua saja. Rumahku dan rumah nenek ku cukup jauh sekali sekitar 7 jam perjalanan dengan menggunakan mobil pribadi. Aku sangat menikmati perjalanan dengan hutan yang rimbun dan jalanan yang berliku-liku khas pegunungan. Ayahku pun terlihat senang dapat menemaniku pergi kerumah nenek. Namun diperjalanan aku mendapatkan kendala karena mobilku ternyata mengalami pecah ban dan terpaksa ayahku harus mengganti ban terlebih dahulu sebelum bisa melanjutnkan perjalanan. Waktu yang seharusnya ditempuh hanya 7 jam tetapi karena ada kendala dalam perjalanan maka waktu yang ditempuh menjadi 8 jam dan terlihat dari wajah ayah yang tadinya gembira menjadi lelah sekali. Ya wajar saja perjalanan yang sangat jauh dan ayah hanya menyetir sendiri. Tetapi aku tetap menghibur ayah dalam perjalanan hingga tak terasa pukul 9 malam akhirnya aku tiba dirumah nenek. Cita-Citaku Ingin Menjadi seorang Dokter Sejak duduk dibangku SD aku belum tahu kelak aku ingin jadi apa. Banyak cita-cita yang terlintas di fikiran ku, tapi tak ada satupun yang menarik perhatian ku. Setelah masuk ke bangku SMP, aku berfikir ingin menjadi seorang dokter. Entahlah bagaimana dan berawal dari mana sehingga aku ingin menjadi dokter. Tiap aku ke rumah sakit atau puskesmas aku selalu memperhatikan dokter yang memeriksaku. Subhanallah, betapa mulianya seorang dokter yang berusaha menyembuhkan pasiennya dan betapa bangganya ke dua ortunya yang melihat anaknya sekarang telah menjadi dokter. Terlintas di benakku apakah suatu saat nanti ku bisa duduk di kursi itu untuk menggantikannya, dan bisakah aku menggunakan jas putih berlambangkan kesehatan itu di hari kelak. Y’allah ku ingin menjadi seorang dokter, ku ingin bahagiakan kedua orang tua ku, ku ingin kelak menggunakan seragam putih itu. Sahabat Sejati Sahabat adalah mereka yang tetap bersama dengan dirimu dalam keadaan suka maupun duka, saling membantu dan menyayangi satu sama lain. saling mengingatkan dan memperbaiki kesalahan. Bukan yang paling lama ada bersamamu, tapi sahabat adalah dia yang tidak pernah meninggalkanmu. yang tertawa paling keras saat kamu terjatuh, tapi juga menjadi orang pertama yang membantumu bangkit. Sahabat adalah dia yang tau semua keburukanmu, namun tetap memilih bersamamu. menjadi kaki disaat berjalan, dan menjadi tangan untuk bersama menggapai bintang. Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Karangan Pengertian, Ciri, Langkah, Syarat, Unsur, Fungsi, Manfaat, Jenis, Pola, Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya
Sebuahkerangka karangan tidak boleh diperlakukan sebagai suatu pedoman yang kaku, tetapi selalu dapat mengalami perubahan dan perbaikan untuk mencapai seuatu bentuk yang semakn lebih sempurna. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan-catatan sederhana, tetapi dapat juga berbentuk mendetail, dan digarap dengan sangat cermat.
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar tulisan yang akan ditulis dan berisi ide-ide yang disusun secara sistematis, teratur dan jelas. Pengertian Kerangka KaranganFungsi dari Kerangka KaranganPola Penyusunan Kerangka KaranganContoh Kerangka Karangan Kerangka karangan merupakan suatu rencana yang teratur mengenai sebuah pembagian dan penyusunan suatu gagasan. Jenis teks yang belum mencapai final disebut outline sementara atau garis besar untuk sementara. Sedangkan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut dengan outline final. Selain itu, kerangka pikiran dapat didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci. Fungsi dari Kerangka Karangan Terdapat beberapa fungsi kerangka karangan, diantaranya sebagai berikut Untuk memudahkan tentang pengendalian sebuah variabelUntuk mencegah terjadinya suatu pembahasan yang dapat keluar dari sasaran yang telah dirumuskan di dalam suatu topik, judul, tujuan, masalah, dan suatu kalimat pada tesisUntuk memudahkan para penulis dalam menyusun sebuah karangan dengan secara menyeluruhUntuk mencegah suatu ketidaklengkapkan didalam bahasanUntuk mencegah sebuah pengulangan pembahasaan sebuah ide Pola Penyusunan Kerangka Karangan Agar memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang teratur, maka harus menggunakan tipe susunan yang terdiri atas 1. Pola Alamiah Pola alamiah yaitu suatu urutan yang sesuai dengan kenyaataan yang ada di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat. Yang mana dimensi dalam kehidupan manusia terdiri dari atas – bawah, melintang – menyebrang, sekarang – nanti, dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya. 2. Pola Logis Dinamakan pola logis sebab memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika. Contoh Kerangka Karangan Berikut ini terdapat beberapa contoh kerangka karangan, yang terdiri atas 1. Kerangka sistem lekuk, dengan angka romawi, huruf kapital, dan angka arab. Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan I. Pendahuluaan II. Potensi Akademik MahasiswaPotensi Kecerdasan Keahlian Bidang Tenaga Kerja Intelektual III. Paradigma Kewirausahaan Potensi Sumber Kreativitas Budaya Kewirausahaan IV. Strategi Berwirausahaan Strategi Evaluasi Perencanaan dan Perencanaan Awal, Pengembangan Semester Pertama Evaluasi dan Pengembangan Semester Evaluasi, Perencanaan dan Pengembangan Tahun Kedua 2. Kerangka Sistem Lekuk dengan Angka desimal Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan PendahuluanPotensi Akademik Mahasiswa Potensi Keahlian Bidang Tenaga Kerja Intelektual Paradigma Kewirausahaan Potensi Sumber Kreatif Budaya Kewirausahaan Strategi Berwirausaha Strategi Evaluasi Strategi Awal, Perencanaan dan Pengembangan Tahun Evaluasi, Perencanaan, dan Pengembangan Tahun Kedua Kesimpulan 3. Kerangka Sistem Lurus dengan Angka Romawi dan Desimal BAB I PENDAHULUAN Latar Tujuan Pembatasan Manfaat Penelitian BAB II KERANGKA TEORI Deskripsi Teori, Deskripsi teoetik variabel pertama definisi, gambaran, konsepDeskripsi teoritik variabel kedua definisi, gambaran, konsep Kerangka Rumusan Hipotesis BAB III METODE PENELIIAN Metode Populasi dan Prosedur Teknik Analisis BAB IV HASIL PENELITIAN Deskripsi Pengujian Hasil penguji BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan interpretasi atas hasil penelitian Saran 4. Kerangka Karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian kualitatif BAB I PendahuluanBAB II Teori AcuanBAB III Metodologi PenelitianBAB IV Hasil PenelitianBAB V PembahasanBAB VI Kesimpulan, Implikasi saran 5. Kerangka karangan dengan kombinasi romawi desimal lurus model kerangka penelitian kualitatif, contoh model kajian teoritik BAB I Pendahuluan Latar Manfaat BAB II Kajian Pustaka Deskripsi Sintetis BAB III Hasil Penelitian Implikasi BAB IV Kesimpulan 6. Kerangka karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian kualitatif, untuk penulisan artikel Pola penilaian Sari tema – kekuatan – kelemahan – intregitas I Sari temaII Deskripsi umumIII Kekuatan / keunggulan pertamaIV Kekuatan / keunggulan keduaV Kelemahan pertama dan solusiVI Kelemahan kedua dan solusiVII Intregitas induktif 7. Kerangka karangan dengan romawi dan desimal lurus model kerangka penelitian kualitatif untuk penulisan makalah I PENDAHULUAN Latar belakang dan Pentingnya pembahasan Sudut pandang dan Pembatasan masalah II PEMBAHASAN Masalah yang Cara pemecahan Hambatan III PENUTUP Saran 8. Kerangka karangan eksposisi uban di rambut I. Pendahuluan Kesimpulan II. Paragraf 1III. Paragraf 2IV. Paragraf 3V. Paragraf 4VI. Paragraf 5VII. Kesimpulan Demikian penjelasan tentang kerangka karangan, baik dari fungsi, pola penyusunan beserta 8 contohnya. Semoga bermanfaat! Referensi
Kerangkadalam karangan adalah suatu rancangan yang berisi poin utama dari rangkaian gagasan yang disusun secara terstruktur, runtut, logis, spesifik, teratur dan sistematis. Sedangkan karangan merupakan pengutaraan buah pikiran berupa ide yang dituangkan kedalam sebuah karya tulis untuk bisa dipahami oleh pembaca. Pengertian Jadi Kerangka karangan adalah konsep yang berisi tentang poin utama
Kerangka karangan atau intisari sebuah karang disebut 1. Kerangka karangan atau intisari sebuah karang disebut 2. intisari dari sebuah karangan yang disajikan dengan urutan yang sama dengan karangan aslinya disebut? 3. Intisari dari sebuah karangan yang di sajikan dengan urutan yang sama dengan karangan aslinya di sebut? 4. Apa yang di maksud dengan intisari pada sebuah karangan 5. intisari dari sebuah karangan yang disajikan dengan berurutan yang sama dengan karangan aslinya di sebut ? 6. intisari dari sebuah karangan atau teks disebut​ 7. pokok intisari dalam sebuah karangan disebut? 8. pokok intisari dalam sebuah karangan disebut.... 9. karangan simgkat yang berisi intisari bacaan disebut . . . 10. intisari dark sebuah karangan yang disajikan dengan puritan yang sama Dengan karangan aslinya disebut 11. kegiatan menentukan intisari sebuah karangan disebut?tolong di jawah ya​ 12. Kegiatan memendekkan suatu karangan atau bacaan dengan mengambil intisari bacaan disebut 13. Kegiatan menentukan intisari sebuah karangan disebut... 14. menyarikan semua gagasan pokok/intisari karangan menjadi bentuk ringkasan di sebut dengan........​ 15. intisari dari sebuah karangan yang disajikan dengan urutan yang sama dengan karangan aslinya disebut? Kerangka karangan atau intisari sebuah karangan merupakan kunci dari terciptanya sebuah tulisan yang bagus. Namun harus dibedakan juga antara kerangka karangan pada karangan yang akan ditulis atau yang sudah kerangka karangan pada karangan yang belum ditulis disebut Draf/Outline. Sedangkan kerangka karangan untuk karangan yang sudah ditulis disebut dengan Daftar sama, namun fungsinya berbeda. Draf berfungsi untuk menuntun penulis membuat tulisan sesuai dengan jalan cerita yang sudah ditetapkan. Sedangkan daftar isi berfungsi sebagai navigasi pembaca untuk merujuk pada isi buku karangan atau intisari sebuah karangan, dapat berupa Draft atau Daftar Isi. Disebut Draft jika karangan tersebut belum ditulis. Dan Daftar Isi jika karangan tersebut sudah selesai Lebih LanjutUntuk pemahaman lebih lanjut mengenai topik yang serupa, silahkan ikuti tautan dibawah ini. Semoga Kerrangka karangan Pentingnya kerangka karangan Fungsi kerangka karangan VII Mata pelajaran Bahasa Indonesia Kategori MengarangKata kunci kerangka karangan Kode - 2. intisari dari sebuah karangan yang disajikan dengan urutan yang sama dengan karangan aslinya disebut? Rangkuman... Semoga membantu. 3. Intisari dari sebuah karangan yang di sajikan dengan urutan yang sama dengan karangan aslinya di sebut? ringkasan atau kesimpulan 4. Apa yang di maksud dengan intisari pada sebuah karangan intisari artinya isi yang paling pokok atau penting. Jadi intisari dari sebuah karangan adalah bagian pokok dan penting dalam karangan tersebutintisari karangan iyalah merangkum kembali smua yg akan di karang 5. intisari dari sebuah karangan yang disajikan dengan berurutan yang sama dengan karangan aslinya di sebut ? Intisari dari sebuah karangan yang disajikan dengan berurutan yang sama dengan karangan aslinya di sebut ? sinopsis atau rangkuman intisari dari sebuah karangan yang disajikan dengan berurutan yang sama dengan karangan aslinya disebut rangkuman, maaf kalau salah 6. intisari dari sebuah karangan atau teks disebut​ JawabanRangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau benar jadikan jawaban terbaikJawabanRangkuman/ ringkasanPenjelasanmaaf klo jawabanny salah 7. pokok intisari dalam sebuah karangan disebut? ide pokok/pokok pikiranmaaf kalau salahIde pokok atau pokok pikiran 8. pokok intisari dalam sebuah karangan disebut.... disebut Tema atau ide pokokmenurut saya tema ataupu bisa ide pokok. 9. karangan simgkat yang berisi intisari bacaan disebut . . . RingkasanMaaf kalau salah. Semoga membantu ringkasan, sinopsis, abstrakmaaf klo salah 10. intisari dark sebuah karangan yang disajikan dengan puritan yang sama Dengan karangan aslinya disebut D. ringkasan maaf klo salah 11. kegiatan menentukan intisari sebuah karangan disebut?tolong di jawah ya​ JawabanRangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendeksemoga bermanfaat D kasih jawaban terbaik ya >< 12. Kegiatan memendekkan suatu karangan atau bacaan dengan mengambil intisari bacaan disebut disebut meringkas karangan atau bacaan 13. Kegiatan menentukan intisari sebuah karangan disebut... JawabanB. menyimpulkanPenjelasankesimpulan adalah kata-kata akhir dari suatu uraian yang memuat unsur-unsur karangan dengan rumusan yang lebih kalau salah ;Jawaban di sebut juga sebuah menyimpulkan kegiatan menyusun gagasan pokok/intisari adalah kegiatan menyimpulkanMaaf kalo salah 14. menyarikan semua gagasan pokok/intisari karangan menjadi bentuk ringkasan di sebut dengan........​ JawabanringkasanPenjelasanJawabangagasan utama Penjelasanmaaf kalo salah 15. intisari dari sebuah karangan yang disajikan dengan urutan yang sama dengan karangan aslinya disebut? cerita yang sebenarnya/cerita fiktifringkasan *maaf klo salah dan semoga membantu
DaftarIsi. Pengertian Kerangka Karangan. Bentuk Kerangka Karangan. Pola Penyusunan Kerangka Karangan. Langkah - Langkah Menulis Karangan. Kerangka karangan biasa disebut dengan Outline. kerangka ini sangat diperlukan oleh seorang penulis dalam membuat sebuah karangan, karena karangan sebuah novel atau karangan formal pun tidak lah mudah.
Barangkali, aspek yang paling membedakan karya tulis biasa dengan karya ilmiah adalah sifatnya lebih formal dan mengikat. Sebab itu, penting sekali bagi para peneliti muda untuk memerhatikan tata cara penulisan, termasuk mengenal struktur dan kerangka karya ilmiah. Meninjau dari alasan etis, karya ilmiah yang ditulis dengan rapi jelas menunjukkan kredibilitas ilmu si pengarang dan juga lebih enak dibaca. Sedangkan ditinjau dari alasan akademis, karya tulis ilmiah memang memiliki bobot pertanggungjawaban yang lebih tinggi. Bayangkan, apa jadinya jika informasi yang kita coba sampaikan menjadi salah dipahami hanya karena tata cara penulisannya yang salah?Sebab itu, pengetahuan mengenai kerangka dan struktur karya ilmiah tidak boleh diabaikan. Dewasa ini, siswa-siswa sekolah menengah atas bahkan sudah diberi pengajaran dasar untuk menulis karya ilmiah yang bagus. Tujuannya adalah agar para siswa ini tidak mengalami kesulitan nanti jika sudah waktunya mengerjakan karya ilmiah yang lebih serius untuk perguruan tinggi. Kondisi akademis Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terus membutuhkan peneliti-peneliti muda juga turut memperkuat urgensi kali ini kami akan menyajikan cara yang benar untuk membuat kerangka dan struktur katya ilmiah. Simak penjelasan di bawah ini. Hal-Hal yang Harus DiperhatikanKerangka karangan adalah susunan rencana atau skema kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan kita tulis atau bahas, rancangan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok dibilang, membuat kerangka karangan adalah salah satu metode dalam pembuatan karangan berupa pemetaan topik kedalam sub-sub topik yang nantinya dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci. Adanya kerangka karangan akan membuat tulisan lebih teratur, memudahkan tahapan pencarian referensi lanjutan, dan tentunya, menghindarkan kita dari bahaya menuliskan bahasan yang sama dua yang perlu diperhatikan sebelum mulai membuat kerangka karangan adalahMerumuskan tema dan menentukan judul karya ilmiah. Pastikan kita memilih tema dan materi yang kita kuasai dan, kalau mungkin, kita senangi. Setelahnya, pilihlah judul yang singkat namun bahan referensi. Kita harus sudah memiliki bayangan di mana saja kita bisa mendapatkan sumber informasi, rujukan, dan sampel untuk penelitian kita. Karena penelitian tanpa data sokongan yang kredibel tidak bisa disebut sebagai karangan ilmiah yang bisa rancangan dasar. Walaupun begitu rinci, kita harus sudah memiliki jawaban-jawaban dari pertanyaan bayangan atas apa yang akan kita teliti. Hal ini kembali ke pertanyaan-pertanyaan dasar karya ilmiah; seperti sebutlah, kita akan mengadakan penelitian tentang penggunaan kompor gas di antara kaum ibu-ibu di Desa Sumberwudi, Kecamatan Lamongan. Pertanyaan yang harus dijawab adalah Apa? Jawabannya yakni penggunaan kompor gas. Siapa? Penggunanya, dalam hal ini adalah target penelitian, yaitu kaum ibu-ibu. Di mana? Di Desa Sumberwudi Kecamatan Lamongan. Mengapa? Karena di daerah pedesaan yang masih berada di tepian hutan, beberapa orang masih suka menggunakan tunggu berbahan bakar kayu. Kapan? Rentang penelitian kita termasuk menanyakan sejak kapan seorang pengguna tunggu kayu beralih ke kompor gas, atau sebaliknya. Bagaimana? Cara untuk mengetahuinya adalah kita mendatangi setiap rumah di sana dan mengadakan menulis struktur. Baru setelah kita yakin, kita bisa beralih ke langkah selanjutnya, yaitu merancang struktur atau kerangka karya ilmiah kita. Pembuatan Struktur dan Kerangka Karya IlmiahPada dasarnya, sebuah struktur dan kerangka karya ilmiah masih terbagi menjadi dua jenis tergantung pada jenis metodologi penelitian yang kita ambil. Dua ragam itu adalah Kuantitatif Metode penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengujian teori dan berkaitan dengan permasalahan penelitian dalam lingkup ruang berpikir yang tertuang dalam wujud hipotesis penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif bisa melalui survei dan penelitian kuantitatif memiliki struktur sebagai berikutJudul PenelitianI. PendahuluanLatar BelakangIdentifikasi MasalahPembatasan MasalahPerumusan MasalahTujuan Umum PenelitianManfaat PenelitianII. Landasan Teori, Kerangka Berpikir, dan Pengajuan HipotesisDeskripsi TeoriPenelitian yang RelevanKerangka BerpikirHipotesis PenelitianIII. Metode PenelitianTujuan Khusus PenelitianWaktu dan Tempat PenelitianVariabel PenelitianMetode PenelitianTeknik Pengambilan SampelTeknik Pengumpulan DataTeknik Pengolahan DataIV. Hasil Penelitian dan PembahasanDeskripsi Data Hasil PenelitianPengujian Persyaratan Pengolahan DataPengujian HipotesisInterpretasi dan PembahasanV. Kesimpulan, Implikasi, dan SaranKesimpulanImplikasiSaranDaftar PustakaLampiran Penelitian KualitatifPenelitian kualitatif bisa juga disebut penelitian naturalistik, dan acuannya lebih banyak terletak pada konteks penemuan context of discovery. Hasil dari penelitian kualitatif lebih banyak dimaksudkan untuk menemukan sesuatu yang bisa dijadikan hipotesis bagi penelitian selanjutnya. Struktur penelitian dengan meode kualitatif adalahJudul PenelitianI. PendahuluanLatar Belakang dan Alasan PermasalahanPerumusan MasalahTujuan PenelitianManfaat PenelitianII. Landasan TeoriIII. Metodologi PenelitianPemilihan Lokasi, Subyek Penelitian, dan Penjajakan AwalStrategi dan Teknik PenelitianPengumpulan dan Penentuan DataAnalisis DataLogika dan JadwalIV. Rencana Pemeriksaan Keabsahan DataTriangulasiAudit TrailV. Hasil PenelitianDeskripsi DataAnalisis dan Interpretasi DataKlarifikasi dan Konfirmasi dengan TeoriVI. KesimpulanDaftar PustakaLampiranKetelitian dan kecermatan adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam membuat karya tulis ilmiah. Sebab itu, mulailah memerhatikan hal-hal dasar seperti struktur dan kerangka seperti paparan kami kali ini. Semoga banyak membantu. Akhir kata, selamat berkarya.
. 443 399 497 349 5 331 106 355
kerangka karangan atau intisari sebuah karangan disebut